Senin, 25 Maret 2013

 Innalillah...Syaikh Said Ramadhan al-Buthi Wafat

 Innalillah...Syaikh Said Ramadhan al-Buthi Wafat Jum`at, 22 Maret 2013 22:56:25 - Oleh : maleka - Dibaca : 310




 Innalillah...Syaikh Said Ramadhan al-Buthi Wafat Tebuireng.org - Bom bunuh diri mengguncang sebuah masjid Eman di Damaskus, Suriah, Kamis (21/3). Insiden itu menewaskan 41 orang tewas, termasuk ulama Suni, Syekh Mohammad Said Ramadhan al-Buthi (84 tahun). Al-Buthi terbunuh saat memberikan pelajaran agama kepada jama'ahnya di Masjid Jami' Al-Iman di pusat Mazraa, distrik Damaskus. Selain Al-Buthi, cucunya juga menjadi korban tewas dalam pengeboman itu. Kira-kira 84 orang terluka dalam insiden itu. Pembunuhan itu merupakan pukulan besar bagi rezim presiden Suriah Bashar al-Assad. Tewasnya al-Buti semakin mengurangi pihak yang mendukung Assad. Al-Buti telah menjadi pendukung rezim pemerintah Suriah sejak ayah Assad, Hafez Assad berkuasa.
 ‘’Darah Syekh al-Buti akan menjadi api yang membakar seluruh dunia,’’ kata Mufti Ahmad Badreddine Hassoun yang juga loyalis Assad. Belum ada pihak yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara oposisi Suriah Loay Maqdad mengaku Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tidak melakukan serangan itu. ‘’Kami, FSA tidak bertanggung jawab untuk ledakan itu. Kami tidak melakukan serangan bom bunuh diri, dan kami tidak menargetkan masjid,’’ katanya kepada televisi Al Arabiya. Sementara itu, juru bicara Badan Koordinasi Lokal Suriah, Murad As Syami, mengatakan kepada televisi Al Jazera melalui sambungan telefon,
 “Rezim Suriah Bashar Al Asad berada di balik pembunuhan ini, karena tidak ada seorang pun penentang rezim yang bisa memasuki wilayah pengeboman tersebut, mengingat penjagaan keamanan yang super ketat,” katanya seraya menambahkan bahwa rezim Bashar sengaja melakukan ini untuk memicu kekacauan di negara tersebut. Diketahui bahwa Kawasan desa Mazra’ah, ibukota Damaskus, adalah kawasan yang steril dari mujahidin Islam dan mujahidin FSA. Pasukan rezim Assad menguasai sepenuhnya Masjid Jami’ Al-Iman di desa itu dan kawasan sekitarnya. Markas cabang Partai Sosialis Ba’tas juga berdiri tegak di desa itu. Penjagaan super ketat dilakukan oleh pasukan rezim Assad. Siapa pun yang akan memasuki kawasan itu dan Masjid Al-Iman akan menjalani pemeriksaan sangat ketat dari pihak pasukan Assad. Tidak akan ada mujahid Islam atau mujahid FSA yang membawa bom bisa memasuki kawasan itu dan melakukan serangan bom dalam masjid. Mujahidin Islam dan mujahidin FSA biasanya memberikan pernyataan sikap bertanggung jawab atas operasi-operasi serangan yang mereka lakukan. Dengan super ketatnya penjagaan, ketatnya pemeriksaan identitas, dan tidak adanya pernyataan bertanggung jawab mujahidin Islam atau mujahidin FSA atas tewasnya Syaikh al-Buthi, sangat mungkin beliau dibunuh oleh pasukan rezim Assad sendiri, karena peranannya untuk membela rezim Suriah sudah tidak signifikan lagi. Dengan membunuh Syaikh al-Buthi, rezim Assad bisa menuding mujahidin Islam dan mujahidin FSA sebagai teroris yang memiliki kaitan dengan Al-Qaeda.
Dan juga terdapat beberapa kejanggalan terjadi seperti yang ditampilkan oleh an-najah. Al Buthi adalah ulama terkemuka di Suriah dan sangat dikenal hangat oleh kaum muslimin di Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai seorang ulama yang berhak untuk berjtihad. Al-Buthi lebih dikenal sebagai tokoh ulama dibanding tokoh pergerakan. Buku-buku karya Al-Buthi banyak beredar di Indonesia dan karyanya banyak menjadi rujukan. Beliau telah menulis tidak kurang dari 40 buku dalam bidang kesusasteraan, falsafah, sosiologi dan keagamaan. Pada tahun 1965 Syeikh Ramadhan Al Buthi menjadi pengajar kemudian menjadi dekan Fakultas Syari’ah di Universitas Damaskus dan menjadi Khatib Masjid Al Umawi. Dan tahun 2012 beliau menjadi ketua Ikatan Ulama Bilad As Syam. [[ PLEASE LIKE'S OR SHARE ON THEN NETWORK (ojo lali) ]]
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

t u l i s a n s e b e l u m n y a